Tuberculosis (TB) adalah suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycrobacterium tuberculosis yang dapat menyerang berbagai organ, terutama paru-paru. Penyakit ini bila tidak diobati atau tidak ditangani dengan tuntas dapat menimbulkan dampak yang fatal bagi penderitanya. TB telah diperkirakan ada sejak 5000 tahun sebelum masehi, namun kemajuan dalam penemuan dan pengendalian penyakit TB baru terjadi pada dua abad terakhir.
Mycrobacterium tuberculosis petama kali teridentifikasi pada tahun 1882 oleh Robert Koch, sedangkan vaksin BCG baru berhasil ditemukan pada tahun 1906. Setelah itu, seiring dengan perkembangan teknologi kesehatan, ditemukanlah obat anti TB (OAT). Dalam perkembangannya, pengobatan TB mendapat tantangan yaitu munculnya stain M. Tuberculosis yang resisten terhadap obat anti TB, munculnya epidemi HIV/AIDS sejak tahun 1980-an juga memperparah kondisi epidemi TB.
Bagaimana Perkembangan TB di Indonesia?
Perkembangan TB di Indonesia masih sangat mengkhawatirkan. Data Direktur Jenderal Pengawasan Penyakit dan Pengelolaan Lingkungan
(P2PL) Kementerian Kesehatan RI menunjukan, tahun 2014 lalu Indonesia
ada di peringkat empat sesudah China, India dan Afrika Selatan.
Prevalensi TB di Indonesia pada 2013 mencapai 297 per 100.000 penduduk dengan kasus baru setiap tahun mencapai 460.000 kasus. Dengan demikian, total kasus hingga 2013 mencapai sekitar 800.000-900.000 kasus.
Prevalensi TB di Indonesia pada 2013 mencapai 297 per 100.000 penduduk dengan kasus baru setiap tahun mencapai 460.000 kasus. Dengan demikian, total kasus hingga 2013 mencapai sekitar 800.000-900.000 kasus.
Bagaimana Penularan TB?
TB ditularkan dari orang ke orang terutama melalui saluran pernafasan dengan menghisap atau menelan tetes-tetes ludah/ dahak (droplet infection) yang mengandung basil yang dikeluarkan oleh penderita TB.
Ciri-ciri penyakit TB
Penderita biasanya mengalami perasaan lelah yang tidak diketahui dengan jelas sebabnya atau kehilangan semangat ketika melakukan aktivitas meskipun hanya aktifitas kecil. Terus turunnya berat badan juga patut dicurigai sebagai tanda-tanda terjangkit TB, terutama bila ia menderita batuk yang tidak kunjung sembuh, atau mengeluarkan darah. Ini sudah menjadi tanda-tanda bahaya untuk penyakit TBC. Selain itu, penderita juga biasanya mengalami nyeri pada bagian dada, berkeringat di malam hari dan demam di waktu sore.Kebanyakan penderita TBC juga mengeluh kurangnya nafsu makan.
Pencegahan Penyakit TBC
Pencegahan penularan penyakit TB tidak hanya dilakukan oleh penderita TB saja, namun orang yang sehat juga harus melakukan tindakan pencegahan. Untuk penderita TB usahakanlah untuk tidak membuang ludah sembarangan, serta menerapkan etika batuk yang baik. Batuk lebih baik dilakukan di tempat yang terkena sinar matahari langsung. Sinar matahari akan membunuh bakteri-bakteri TB yang tersebar.
Jemur tempat tidur penderita TBC di panas matahari langsung, ini untuk menghindari hidupnya bakteri di tempat tidur tersebut. Pada bayi, jangan pernah melewatkan imunisasi BCG, ini penting untuk mencegah dari terserangnya penyakit TBC di kemudian hari.
0 komentar :
Posting Komentar