Definisi
Program Pengelolaan Penyakit Kronis atau PROLANIS adalah suatu sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara terintegrasi yang melibatkan Peserta, Fasilitas Kesehatan dan BPJS Kesehatan dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi peserta BPJS Kesehatan yang menderita penyakit kronis untuk mencapai kualitas hidup yang optimal dengan biaya pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien.
Tujuan
Mendorong peserta penyandang penyakit kronis mencapai kualitas hidup optimal dengan indikator 75% peserta terdaftar yang berkunjung ke Faskes Tingkat Pertama memiliki hasil “baik” pada pemeriksaan spesifik terhadap penyakit DM Tipe 2 dan Hipertensi sesuai Panduan Klinis terkait sehingga dapat mencegah timbulnya komplikasi penyakit.
Sasaran
Seluruh Peserta BPJS Kesehatan penyandang penyakit kronis (Diabetes Melitus Tipe 2 dan Hipertensi)
Pelaksanaan di Puskesmas Tamanan
Tanggal 7 Mei 2015, untuk pertama kalinya Puskesmas Tamanan mengadakan kegiatan PROLANIS. Kegiatan diawali dengan pemeriksaan kesehatan, yaitu pengukuran tinggi badan, berat badan, tensi tekanan darah dan pengambilan sampel darah.
Memasuki acara inti, plt Kepala Puskesmas Tamanan dr. Purwoko memberikan sambutan, kemudian dilanjutkan dengan sambutan oleh kepala kantor cabang BPJS Bondowoso, Ibu Purnomo Dewi. Dalam sambutannya, Ibu Purnomo Dewi memberikan yel-yel untuk menambah semangat para undangan. Yel-yel singkat yaitu PROLANIS, SEMANGAT! Berhasil membangkitkan suasana yang mulanya sedikit tegang.
Dalam kesempatan itu, Ibu Purnomo Dewi juga memberikan sedikit penjelasan tentang keguanaan pertemuan, yaitu peserta akan mendapatkan ilmu pengetahuan tentang penyakit kronis dari dokter-dokter yang hadir. Tidak hanya itu, peserta juga dapat melakukan konsultasi kesehatan secara langsung serta melakukan senam lansia bersama.
Setelah acara sambutan, dr. Purwoko memberikan penyuluhan kesehatan tentang beberapa penyakit kronis, diantaranya Diabetes dan Hipertensi. Penjelasan dokter menggunakan video itu berhasil membuat peserta antusias untuk bertanya. Berikut beberapa pertanyaan yang di ajukan peserta beserta jawabannya.
Pertanyaan 1:
Saya memiliki penyakit kencing manis dan darah tinggi hingga penglihatan saya terasa kabur, apa obat untuk menyembuhkannya dan makanan apa saja yang tidak boleh saya makan?
Jawaban :
Untuk mata kabur bisa diperiksakan terlebih dahulu di poli mata Bu, nanti akan dilihat apakah pembuluh darah masih bagus atau tidak. Kalau masih bagus, kemungkinan ibu menderita penyakit lain pada mata yaitu katarak. Untuk pemeriksaannya bisa dilakukan di desa atau di puskesmas Tamanan. Puskesmas Tamanan mempunyai dokter spesialis mata yang bisa menjadi tempat konsultasi. Ibu bisa memanfaatkan kartu BPJS untuk itu. Ibu perlu kontrol yang rutin, karena bila dikontrol dengan baik nanti harapannya penyakit kronis lainnya bisa dicegah (Jantung, Stroke, dll).
Untuk makanan yang dilarang, pendapat ini bisa berbeda antara dokter satu dengan yang lainnya. Bagi saya, ibu boleh makan makanan sehat seperti biasa asal tetap rajin kontrol dan minum obat. Untuk hipertensi, jangan makan garam-garam, kopi, santan dan jangan merokok. Puskesmas Tamanan memiliki klinik Jantung Paru Sehat yang bisa membantu perokok berhenti merokok. (dr. Purwoko)
Pertanyaan 2:
Apa betul kencing manis itu penyakit keturunan? Kalau kita minum obat terus menerus apakah tidak ada efek buruk bagi tubuh?
Jawaban:
Bila ada keturunan kencing manis, harus dicegah sejak dini dengan mengurangi konsumsi gula dan rajin olahraga. Gula itu tidak hanya gula pasir, namun juga gula yang ada di dalam karbohidrat seperti nasi dan tepung-tepungan. Kencing manis ada yang diturunkan, tapi ada pula yang didapatkan karena pola hidup yang tidak sehat. Diabetes tipe 2 harus diwaspadai oleh orang yang beresiko, seperti orang gemuk. (dr.Purwoko)
Orang dengan penyakit diabetes harus minum obat seumur hidup, dengan minum obat dan olahraga yang teratur, Insya Allah akan tetap sehat. (dr. Purwoko)
Obat memang berefek samping pada tubuh, tapi kalau tidak minum obat penyakit akan bertambah parah dan akan berakibat fatal. Untuk itu perlu minum obat dan menjaga pola hidup sehat.
Olahraga memiliki hitungan, cara menghitungnya adalah sebagai berikut:
250-(umur) = (hasil) x 0,65 Misalkan:
250- 50 (th) = 200 x 0,65 = 130
130 merupakan denyut jantung minimal. Bila kita berolahraga, maka denyut jantung harus lebih dari 130 per menit, bila kurang dari itu maka olahraganya akan percuma. (dr.Grandika)
Pertanyaan 3:
Saya memiliki saudara yang mempunyai penyakit darah tinggi. Dokter menyarankan untuk mengkonsumsi garam diet, apakah itu selalu dianjurkan dan apakah itu berpengaruh terhadap penyakit darah tinggi?
Jawaban:
Garam diet bisa dibeli di apotik, tapi kalau tidak mampu membeli garam diet cukup dengan diet sehat saja dengan tidak mengkonsumsi makanan yang dilarang untuk orang dengan darah tinggi. (dr. Purwoko)
Setelah sesi tanya jawab berakhir, acara dilanjutkan dengan pembentukan klub PROLANIS. Ibu Eva selaku ketua pelaksana kegiatan mengajak para peserta undangan bermusyawarah tentang jadwal tetap dan tempat untuk kegiatan PROLANIS selanjutnya.
Dari musyawarah tersebut dihasilkan kesepakatan bahwa PROLANIS akan diadakan setiap bulan, tepatnya pada hari kamis minggu ke dua. Untuk sementara dijadikan satu klub yang bertempat di Aula Puskesmas Tamanan, dengan pertimbangan keterbatasan instruktur senam dan dana. Selanjutnya, bila kegiatan berjalan lancar, dan para kader sudah hafal gerakan senam, maka akan dibentuk klub-klub kecil di setiap polindes.
Sambil mempersiapkan instrumen senam, Ibu Purnomo Dewi memberikan sedikit informasi tentang BPJS. Untuk peserta BPJS mandiri diingatkan agar tidak telat membayar premi, yaitu sebelum tanggal 10. Karena bila terlambat akan dikenakan denda meski hanya sebesar 2%. Selain itu, untuk semua peserta BPJS, bila ada keluarga yang meninggal harap segera dilaporkan agar tagihan tidak berjalan terus. Minta surat keterangan meninggal dunia pada rumah sakit atau puskesmas tempat meninggal, atau bila meninggal di rumah minta surat keterangan meninggal pada kecamatan. Sehingga nanti data akan terkumpul dan bisa digantikan oleh keluarga miskin lainnya.
0 komentar :
Posting Komentar